Potensi
Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dan potensi Desa Tonralipue yang dapat dijadikan landasan dalam perumusan strategi untuk mendukung keberadaan agenda utama pembangunan enam tahun yang akan datang adalah :
- Sumber Daya Manusia
Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terbukti bahwa sudah banyak pemuda dan warga yang melanjutkan pendidikan sampai Perguruan Tinggi bahkan sudah ada beberapa diantaranya yang menyandang gelar sarjana dari berbagai jurusan.
Ekonomi (biaya) menjadi alasan utama penyebab tingginya angka putus sekolah di kalangan anak usia sekolah khusus jenjang Perguruan Tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa Tonralipue dalam meraih visi cerdas.
- Demografi
Jumlah penduduk 944 jiwa termasuk jumlah yang besar bagi ukuran suatu desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan menjadi satu kekuatan/potensi pembangunan bilamana memiliki kompetensi sumberdaya manusia. Komposisi perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan adalah hampir seimbang (1,02 : 1).
Pertumbuhan penduduk yang tidak stabil setiap tahun, di satu sisi menjadi beban pembangunan karena ruang gerak untuk produktivitas masyarakat makin rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan pendidikan yang dapat menciptakan lapangan kerja. Memang tidak selamanya pertambahan penduduk membawa dampak negatif, malahan menjadi positif jika dapat diberdayakan secara baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ketenagakerjaan yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan secara komprehensif adalah terjadinya peningkatan angka usia kerja setiap tahunnya.
Pertumbuhan angkatan kerja yang memasuki dunia kerja di mana dari angkatan kerja yang mencari kerja tersebut tidak dapat terserap pada lapangan kerja yang tersedia khususnya dalam konteks hubungan kerja (bekerja di sektor pemerintah atau di sektor swasta/perusahaan), karena memang daya serap dari sektor-sektor tersebut sangat terbatas, sehingga sebagai “katup pengaman” harus dapat dikembangkan sebagai potensi atau peluang bekerja terbuka luas melalui kerja mandiri/wirausaha (sektor ekonomi non formal).
- Pertanian dan Peternakan
Dari luas wilayah Desa Tonralipue, 15% diantaranya adalah Tanaman Padi sehingga hasil produksi Padi menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi masyarakat Desa Tonralipue, Tanaman Padi telah dibudidayakan sekitar tahun 1990-an dan dipanen dua kali tiap satu tahun. Penghasilan Tanaman Padi permusim per-ha mencapai 5.000 sampai 10.000 kg dengan harga jual berkisar Rp. 4.000/kg.
Tanaman Padi juga sudah mulai dibudidayakan oleh masyarakat tani Desa Tonralipue,sebagai salah satu tanaman yang dapat menunjang taraf hidup masyarakat.Ternak sapi mulai dibudidayakan sejak lama hingga saat ini sudah sekitar 20% masyarakat yang memelihara sapi baik jantan maupun betina pada hal pakan cukup tersedia dan beberapa kali kelompok tani meminta bantuan pada pemerintah dalam hal pengembangan dan penggemukan, sekarang ini para peternak mengembangkan sapi dengan cara beternak bagi hasil.
- Sarana dan prasarana
Sarana transportasi jalan desa tergolong kurang memadai karena sebagian masih perkerasan, selainnya itu ada pula jalan dusun yang menuju ke langsung ke perumahan penduduk, jalur ini juga dapat dilalui kendaraan dengan cukup lancar meskipun jalannya masih jalan perkerasan yang menghubungkan kedua dusun sehingga terjadi kendala pada saat musim hujan. Jalan poros desa adalah Jalan Aspal yang menghubungkan desa Tonralipue dengan Desa Mannagae, Inalipue dan Kecamatan Maniangpajo. Sedangkan jalan yang menghubungkan desa Tonralipue dengan desa yang ada di perbatasan merupakan jalan perkerasan.Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu: Berupa Poskamling 3 Unit, Sekolah Dasar 1 Unit, sarana kesehatan berupa Poskesdes 1 Unit Posyandu 1 Unit Serta Mesjid 2 Unit dan 1 SMPN.